Selasa, 29 Mei 2012

POLIESTER


Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET). Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kutin dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat.

Dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.

Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden. Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar (konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi bantal dan selimut penghangat.

Kain dari poliester disebut-sebut terasa “tak alami” bila dibandingkan dengan kain tenunan yang sama dari serat alami (misalnya kapas dalam penggunaan tekstil). Namun kain poliester memiliki beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan baju dengan sifat-sifat gabungan.

Poliester juga digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal cair, hologram, penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat kabel dan pita penyekat.
Poliester kristalin cair merupakan salah satu polimer kristalin cair yang digunakan industri yang pertama dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap panasnya. Kelebihan itu penting dalam penggunaannya sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.
Poliester keraspanas (thermosetting) digunakan sebagai bahan pengecoran, dan resin poliester chemosetting digunakan sebagai resin pelapis kaca serat dan dempul badan mobil yang non logam. Poliester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari kapal pesiar serta mobil.

Poliester digunakan pula secara luas sebagai penghalus (finish) pada produk kayu berkualitas tinggi seperti gitar, piano, dan bagian dalam kendaraan / perahu pesiar. Perusahaan Burns London, Rolls-Royce, dan Sunseeker merupakan segelinter perusahaan yang memakai poliester untuk memperhalus produk-produk mereka. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai sebagai semprotan membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan bijian-terbuka, sebab mampu mengisi biji kayu dengan cepat, dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan kuat per lapisan. Poliester yang diawetkan bisa diampelas dan dipoleskan ke produk akhir.


Masalah :
ternyata polyester itu byk sekali kegunaannya seperti yg sdh di sebutkn diatas,, tapi saya masih bingung ,, kan poliester sebagai termoplastik bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan dan  mudah terbakar di suhu tinggi, poliester cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran… Nahh ,, bagaimana cara merawat  kain dgn bahan polyester (cuci&setrika) supaya tidak rusak ???


4 komentar:

  1. kain dengan bahan poliester itu tidak mudah kusut,karena poliester memiliki beberapa kelebihan seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan.Jadi,untuk merawatnya sehabis dicuci digantung dan tidak usah disetrika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi ,, tak perlu di strika geto ???

      thx buat saran ny

      Hapus
    2. Untuk merawat bahan polyster dianjurkan tidak menggunakan mesin cuci. Dicuci tangan dengan air hangat dan sabun cuci secukupnya. Gosok seperlunya bagian yang sering terkena kotoran, seperti: di bagian kaki paling bawah, lutut, bagian belakang. Hindari memeras dengan dipelintir karena tidak perlu. Peras seperlunya untuk membuang air sabun.

      Setelah dicuci ulang dengan memakai air bersih, dijemur dengan gantungan di tempat yang tidak terkena matahari langsung. Setelah kering, pakaian menjadi licin dan dapat menjadi langsung dikenakan atau pakaian disetrika kembali dengan suhu medium jika diperlukan. Cuci kering (dry clean) sangat dianjutkan untuk pakaian dengan lapisan dalam, seperti jas, dan blazer.

      Sedangkan untuk menyetrika bahan polyster, pakaian harus disetrika dengan suhu medium saat mulai terlihat kusut. Sangat dianjurkan memakai lapisan kain katun tipis, terutama untuk bagian-bagian yang berlapis dan menonjol (biasanya sambungan dan lapisan dalam, seperti kain kantong) untuk menghindari pakaian mengkilat.

      http://www.maxistyle.com/maxi/news_events/read_news.php?news=89

      smoga membantu :)

      Hapus
  2. Menurut saya bisa di setrika, tp kain tsb di lapisi dg kain yg lain di atasnya sehingga panas dr setrika tdk trkena lgsg pda kain.,

    BalasHapus