Rabu, 13 Juni 2012

Tugas Kelompok 3 KIMIA ORGANIK 2 (AMIDA)

Anggota Kelompok
1. ARGO KUKUH WAHONO RRA1C110023
2. ERMY HOTDELIAH RRA1C110005
3.NI WAYAN ANGGA DEWI RRA1C110014
4.QUEEN TRI RESKI RRA1C110019
5. REJEKI L.SITUMORANG RRA1C110009
6. RISKA AMELIA RRA1C110008




SINTESIS AMIDA DERIVATIF DARI ASAM HUMAT DAN
APLIKASINYA SEBAGAI IONOFOR PADA ELEKTRODA
SELEKTIF ION Ni2+ BERBASIS MEMBRAN CAIR

Muhali, Dwi Siswanta, dan Dhony Hermanto
Jurusan Ilmu Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Kimia, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta - Indonesia
http://dc311.4shared.com/doc/Fs10bCZ-/preview.html

Asam humat merupakan makro-molekul heterogen yang mengandung atom O, N, dan S yang memberikan kontribusi pada kemampuan senyawa tersebut untuk berinteraksi dengan logam. Asam humat larut dalam basa dan tidak larut dalam asam dengan berat   molekul besar, yang ditandai oleh adanya gugus fungsional kaya oksigen, yaitu –COOH, fenolik, alkoholik (-OH) dan C=O kuinon.

Gugus karboksilat adalah gugus dominan dalam senyawa ini yang memberikan sifat asam paling besar dibandingkan gugus fungsional lainnya. Senyawa humat memiliki kemampuan membentuk kompleks dengan ion-ion logam, terutama logam transisi.
            Berbagai penelitian tentang aplikasi asam humat telah dilakukan. Asamhumat banyak digunakan sebagai adsorben terhadap logam-logam alkali dan alkali tanah seperti Na dan K, Ca, Mg maupun logam-logam transisi seperti Fe,Cr, Cd, Ni, Zn, dan juga sebagai adsorben untuk ion NH4+ , dan lain-lain.

Asam humat yang diimobilisasikan pada PAH (polyethylaminehydrocloride) dalam sensor pestisida dan multi layer film asam humat sebagai material membran dalam sensor glukosa meneliti pengaruh konsentrasi dan kekuatan ion pada asam humat dan asam fulvat terhadap kemampuan membentuk ikatan dengan logam Cu dan Pb.

Dalam penelitian ini, asam humat dimodifikasi menjadi turunannya berupa senyawa amida yang disintesis melalui reaksi esterifikasi. Senyawa amida derivatif dari asam humat digunakan sebagai ionofor membran pada elektroda selektif ion. Kompleks ion logam Mn+(guest)  dengan amida derivative dari asam humat (host) atau ligan dapat dipertimbangkan sebagai model host- guest dimana ion logam Mn+ merupakan bola yang terperangkap dalam suatu struktur semacam lobang (cavity) dari molekul amida turunan dari asam humat yang memiliki rantai siklik atau terbuka. Sisi cavity ini mengandung gugus-gugus polar dari atom-atom elektronegatif seperti oksigen, nitrogen, dan sulfur dari amida derivat dari senyawa humat yang digunakan untuk berinteraksi
dengan ion logam Mn+
 Berdasarkan hal tersebut di atas, senyawa amida derivatif dari asamhumat diharapkan dapat diaplikasikan sebagai ionofor membran pada elektroda selektif ion. Ionofor merupakan reseptor yang stabil dan bersifat lipofilik,membentuk kompleks dengan spesies hidrofilik bermuatan. 
Ionofor merupakan komponen penting dalam membran yang merupakan penentu kualitas sensor
kimia.Komponen lain sebagai penyusun membran adalah plasticizer sebagai pelarut membran, zat aditif lipofilik, dan matriks pendukung membrane Dalam penelitian ini digunakan zat aditif berupa asam oleat dan NaTPB; plasticizer berupa DBE dengan matriks pendukung membran yaitu PVC.Membran tersebut diaplikasikan sebagai komponen dalam elektroda selektif ion.
Elektroda selektif ion (ESI) merupakan salah satu metode analisis yang penggunaannya cukup luas dan biasanya diaplikasikan pada analisis rutin terutama dibidang klinis, biokimia, proses kontrol,dan analisis lingkungan. Perkembangan ESI dewasa ini bertujuan untuk meningkatkan selektivitas dan sensitivitas dengan jalan sintesis dan karakteristik ionofor baru, sehingga dalam penelitian ini diharapkan sintesis amida dari asam humat dapat terjadi dan dapat diaplikasikan sebagai ionofor dalam membran pada elektroda selektif ion serta memberikan selektivitas yang baik terhadap suatu logam target.

3 komentar:

  1. bagaimana perbandingan antara gugus karboksilat dan gugus fungsional lainnya shingga mnyebabkn bhwa gugus karboksilatlh yg mnjadi gugus dominan dlm snyawa ini dan apa penyebabnya ??

    mohon bantUannya ychhhh

    BalasHapus
  2. Mungkin ini sedikit membantu :)

    Perbandingan antara gugus karboksilat dan gugus fungsional lainnya atau untuk menentukan banyaknya gugus karboksilat dapat dilakukan dengan pengujian 'Imobilisasi asam humat kedalam bentonit.

    Banyaknya gugus karboksilat pada asam humat akan mempermudah proses adsorbsi.

    https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:QJSh9apy5xIJ:203.190.115.66/jurnalsttn/vol3no1/4-kristri33-47.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgCOB62kqEti7DikashEZQBNf4ZgLg3pKv5oepT5h2gLC_CIkrH8nwt9bnCHXwjlrWFxuyonBgGS2z22GPH2Qks1TqG0vrkHAfPItt2i7Y_GgbFyCQvQIXQ1n7Xi-FbxN7L11PH&sig=AHIEtbT8_M4sFaguw29mIr78IhMC1Puv9A

    BalasHapus
  3. senyawa karbonil di mana mempunyai gugus fungsiyang sama maka dalam senyawa ini mempunyai sifat yang sama terutama dalam sifat fisisnya.Gugus karbonil bersifat polar yang elektron-elektron ikatan phi tertarik ke oksigen yang lebih keeloktonegatifan merupakan factor yang menyebabkan kereaktifan gugus karbonil.
    Makin besar muatan ion akan semakin relative,dan bila muatn positif parsial ini tersebar keseluruh molekul maka senyawa karbonil akan lebih stabil dan kurang reaktif.
    http://alfhyna.blog.umi.ac.id/

    BalasHapus