proses pembuatan tempe membutuhkan waktu yang cukup lama dan menjadikan nilai efisiensinya menurun. Karenanya solusi yang tepat adalah dengan memodifikasi pada proses pengasamannya.
Penggunaan Glukono-Delta-Laktone (GDL) yang dikenal aman untuk dikonsumsi, dengan konsentrasi 0,4% dalam proses pengasaman dapat dilakukan dengan tiga metode:
a. Perebusan kedelai selama 30 menit dalam GDL diikuti pendinginan kedelai.
b. Perebusan kedelai selama 30 menit dalam GDL.
c. Perendaman kedelai selama 2 jam dalam GDL diikuti perendaman dalam air panas (70°C) selama 5 menit.
Proses ini tetap menghasilkan kualitas tempe yang sama dengan proses fermentasi biasa.
http://www.bic.web.id/in/ketahanan-pangan/142-tempe-cepat.html
Masalah :
dengan cara yang seperti ini proses pembuatan tempe menjadi lebih singkat, efisien dan ramah lingkungan , tapi apakah Kualitas citarasa tempe serupa dengan hasil pengasaman alami, ???
Proses ini tetap menghasilkan kualitas tempe yang sama dengan proses fermentasi biasa.
BalasHapusdari situ sudah terlihat bahwa penggunaan Glukono-Delta-Laktone (GDL)untuk pembuatan tempe menghasilkan hasil produk akhir yang sama. asalkn pemakaian dalam setiap kali produksi tempe tidak lebih dari 0,4%.